4.18.2011

Kasih-Mu Bapa

Tuhan,
aku ini pendosa, wajahku sudah dilumuri oleh lumpur dosa, sampai aku tidak mampu melihatnya secara jelas. Lidahku kelu karena ucapanku, kakiku tidak sanggup lagi berdiri tegak,bebanku sungguh berat ,Bapa.Orang melempar pandangan hina akan kehadiranku. Aku ini bukan siapa-siapa...aku hanya orang berdosa...

Mungkin kita sekarang berada di masa-masa sulit kehidupan kita, hidup kita sungguh terbeban oleh perasaan bersalah akan dosa-dosa masa lalu kita. Kita merasa tidak berguna, cemar dan hina. Beban tersebut membuat kaki kita terpancang pada tiang dosa masa lalu. Tuhan Yesus tahu itu, Tuhan Yesus mengerti beban kita...

Pada suatu masa Tuhan Allah sedang melintasi sebuah daerah dekat Samaria, Tuhan Yesus duduk di sebelah sumur Yakub. Ia merasa kehausan, kemudian melintaslah seorang perempuan Samaria yang membawa timba untuk mengambil air.Tuhan Yesus menyapa secara pribadi perempuan tersebut. " Berilah aku minum" (Yoh, 4: 7). Tuhan Yesus mau menyapa seorang pribadi yang dianggap hina oleh masyarakat pada zaman itu. Dia,perempuan Samaria yang telah menikah 5 kali dan tinggal dengan laki-laki yang bukan suaminya (Yoh, 4: 16-19). Perempuan itu datang seorang diri, ia dikucilkan olah masyarakat pada masa itu. Tetapi Tuhan Yesus, menyapa dia secara pribadi, Dia tidak memandang dosa dan stigma sosial yang buruk yang melekat pada perempuan tersebut.

Melalui refleksi kisah tersebut, kita tahu betapa besar kasih Allah kepada orang berdosa.Ia mau merendahkan diri dengan manusia yang sudah dilumuri beban dosa. Tuhan Allah, mengasahi kita dengan kekurangan dan masa lalu kita yang pahit. Marilah, letakkan beban yang kita tanngung, pandanglah Tuhan Allah sebagai sumber harapan yang memberikan kekuatan bagi kita untuk melangkah.

Allah mengasihi kita, orang berdosa...
In God we may have eternal life,,,

No comments:

Post a Comment